pada siang itu, kerajaan binatang akan mengadakan sayembara memilih duta
kerajaan. Sang raja menginginkan duta kerajaan yang pemberani dan
sanggup mengatasi tantangan seberat apapun. Sayembara ini bisa diikuti
siapa saja dengan hadiah yang sangat besar dan istimewa. Oleh karena
itu, dalam sekejap seluruh rakyatnya merasa tertarik ikut sayembara.
Tidak terkecuali hewan kecil maupun hewan besar berdatangan ke
kerajaan. Mereka berniat mendaftarkan diri menjadi peserta agar bisa
mendapat hadiah yang istimewa dari sang raja.
"Rakyatku semua," kata sang Raja memulai titahnya. " Hari ini
kerajaan akan memilih duta kerajaan. Seluruh rakyatku boleh mengikuti
sayembaranya. Bagi siapa saja yang berhasil memenangkan sayembara ini
akan mendapat hadiah istimewa dari kerajaan. Semua fasilitas dan
kebutuhan hidup akan ditanggung kerajaan. Selain itu, siapa yang menjadi
pemenangnya berhak menggantikan kedudukan raja apabila sang raja
wafat."
Mendengar titah sang raja membuat seluruh rakyatnya berkeinginan
untuk memenangkan sayembara. Namun mereka belum mengerti apa jenis
sayembara yang akan dilakukannya. Mereka saling berpandangan dan saling
bertanya jenis sayembara yang harus mereka lakukan.
"Wah, pasti sayembaranya kita disuruh berkelahi dan siapa yang
memenangkan perkelahian maka dialah pemenangnya," kata sang kelinci.
"Tapi...sepertinya bukan berkelahi, kawan," kata si tupai.
"Bukankah sekarang pengawal sang raja adalah si Harimau yang
perkasa...sang raja tidak perlu repot-repot mencari duta kerajaan. Dia
khan lebih perkasa dibandingkan kita-kita?"
"Mungkin sayembaranya lomba makan. Bukankah duta kerajaan harus
berkunjung dari satu kerajaan ke kerajaan lain. Nah, dalam setiap
kunjungan khan mesti ada makan-makannya. Oleh karena itu, duta kerajaan
harus jago makan."
"Ngawur !"
"Barangkali lomba renang di sungai kerajaan. Itu yang masuk
akal. Siapa yang cepat renangnya dia yang akan menjadi juaranya."
"Wah kalau lomba renang tentu enak dong sang ikan emas. Dia
akan jadi juaranya. Bukankah dia cepat berenang. Ini namanya lomba tidak
adil"
Tiba-tiba sang raja kembali berada di arena sayembara.
"Rakyatku," kata sang Raja. "Hari ini kerajaan akan mengadakan sayembara berenang di sungai!"
"Naaahhh, tuhkan benar kataku," kata si kura-kura. "Lomba tidak adil."
"Hush.!!! diam dulu ! Baginda raja sedang bicara!" bentak si kancil.
"Rakyatku. Setiap peserta harus berani menyeberang dari pinggir
sungai menuju seberang sungai. Nah, siapa yang paling cepat dan berani
berenang maka dia akan dinobatkan menjadi pemenangnya." Wah, betapa
senangnya si ikan emas. Dia merasa akan keluar sebagai pemenang sebab
dia khan jago renang. Namun sang raja masih melanjutkan pidatonya.
"Namun, kalau hanya sekedar lomba renang pasti ada salah satu
peserta yang merasa tidak adil. Karena ada salah satu peserta yang jago
berenang. Nah, tantangan terberatnya adalah di dalam sungai sudah dihuni
oleh berpuluh-puluh buaya lapar yang siap memangsa siapa saja yang
masuk dan berenang ke dalam sungai."
Betapa terkejutnya semua peserta sayembara mendengar penuturan
sang raja. Semula nyali mereka besar namun mendengar bahwa di dalam
sungai terdapat puluhan buaya lapar maka membuat nyali mereka ciut, lalu
satu persatu mulai mengundurkan diri mengikuti sayembara
"Hiiiii....hiiiii....hiiiii....takut....takut...takuuuuut!" teriak mereka.
"Saya mengundurkan diri sang raja."
"Saya juga...saya juga....saya juga...saya juga...." seru yang lain.
"Hei, kalian belum mencoba kok sudah mau mengundurkan diri?!" seru sang raja.
Namun semua rakyat tidak menghiraukan teriakan sang raja.
Mereka lebih menyayangi nyawanya daripada sekedar nekat menyerahkan
hidupnya di mulut buaya-buaya kelaparan. Meskipun sang raja mengatakan
bahwa buaya-buaya itu tidak berbahaya, namun para rakyatnya tidak
mempercayai kata-kata raja mereka.
"Apapun titah dan alasan raja kami batal mengikuti sayembara!
Kami lebih menyayangi nyawa kami daripada hanya sekedar mendapatkan
kedudukan istimewa di kerajaan." kata rakyatnya.
Ketika semua rakyatnya mulai menjauh dari arena sayembara,
tiba-tiba ada teriakan keras di pinggir sungai. Sang raja segera menuju
sungai diikuti para peserta yang telah mengundurkan diri. Dan betapa
kagetnya mereka melihat ada salah satu peserta sayembara yang sedang
mencoba berenang diantara buaya-buaya kelaparan.
"Jadi si Monyet telah mencoba menaklukkan sayembara sang raja?" pikir teman-temannya.
"Heran...bukankah sang monyet takut dengan air? Lalu kenapa dia
sekarang berusaha berenang di antara buaya-buaya kelaparan itu?" kata
sang raja dalam hati.
"Hoi...terus Nyet....terus Nyet....Awasss...di sebelah kananmu ada buaya Nyet....!" teriak teman-temannya.
"Awassss....di belakangmu ada buaya Nyet....ayo renangnya yang cepat Nyet !"
"Ayo tinggal sedikit lagi, Nyet....!!!!"
Dan, ketika si monyet telah berada di pinggir sungai lalu
melompat keluar sungai maka teriakan gembira seoah tiada henti-hentinya
memberi selamat kepada si monyet. Si monyet berhasil memenangkan
sayembara.
"Hore....hore...horeeee.....Hebat kamu, Nyet! Tidak kami sangka
ternyata kamu benar-benar pemberani! Hidup monyet....hidup sang
pemberani....!!!"
Si monyet hanya bisa garuk-garuk kepala merasakan kejadian
yang menimpa dirinya. Sebenarnya dia sangat takut mengikuti sayembara
seperti teman-temannya yang lain. Dia takut berenang apalagi di dalam
sungai ada puluhan buaya kelaparan.
"Hei, Monyet...kenapa kamu nampak bingung begitu? Kamu sudah
jadi pemenang sayembara kerajaan lho!" kata hewan-hewan yang
mengelilingi si Monyet.
"Aku pemenang sayembara?" guman si monyet keheranan
"Iya Nyet...kamu tadi berenang sangat cepat di samping buaya-buaya kelaparan itu...!"
"Aku tidak mengerti kawan." kata si monyet.
"Lho sang pemenang kok tidak kelihatan gembira begitu?"
"Begini, teman-teman," kata si monyet. "Tadi sebenarnya aku
juga takut mengikuti sayembara sang raja. Aku takut berenang di air. Aku
takut dengan buaya-buaya kelaparan itu. Aku cuma heran siapa
sebenarnya yang telah mendorongku ke dalam sungai tadi?"
Seluruh hewan nampaknya tidak mempedulikan alasan si Monyet.
Mereka kini menghargai keberhasilan si monyet mengalahkan ketakutannya
sendiri. Dan sang Rajapun akhirnya memenuhi janjinya memberikan hadiah
istimewa kepada si Monyet.
Si monyet dengan senang hati menerima hadiah dari sang raja
sambil terus berpikir : "SIAPA YANG TELAH MENDORONGKU KE DALAM SUNGAI
TADI ?"
Slots Vegas Casino - MapYRO
BalasHapusA new game is getting added to the 수원 출장마사지 Slots Vegas Casino portfolio 경상남도 출장샵 in a 대구광역 출장안마 very short time, and 춘천 출장샵 the slots casino game 제천 출장안마 is already out now.