Sepanjang hari, si kera senantiasa mencari anaknya
yang terlepas dari gendongannya. Dia mencari anaknya sambil menangis dan merayap-rayap
di hutan karena jarak pandang di hutan sangat dekat.
Kebetulan tidak jauh dari tempat tersebut ada seekor kucing. Si kucing juga merasakan matanya pedih kena asap. Ketika ia merayap-rayap mencari jalan untuk menjauhi hutan, tiba-tiba tubuhnya ditangkap si Kera. Si kucing terkejut karena tiba-tiba tubuhnya dirangkul dan dipeluk erat-erat oleh si Kera. Lalu si Kera berkata kalau yang ada di gendongannya adalah anaknya yang hilang.
Kebetulan tidak jauh dari tempat tersebut ada seekor kucing. Si kucing juga merasakan matanya pedih kena asap. Ketika ia merayap-rayap mencari jalan untuk menjauhi hutan, tiba-tiba tubuhnya ditangkap si Kera. Si kucing terkejut karena tiba-tiba tubuhnya dirangkul dan dipeluk erat-erat oleh si Kera. Lalu si Kera berkata kalau yang ada di gendongannya adalah anaknya yang hilang.
Tentu saja
si kucing ketakutan. Dia tidak mau berteriak dan mengeluarkan suara. Dia takut
jika ketahuan bahwa dirinya kucing maka si Kera akan marah dan akan melukai dirinya.
Akhirnya, dia diam saja digendong si kera. Semua perlakuan si kera dituruti saja tanpa berani
melawannya. Apalagi si kera senantiasa memeluk dan menggendong si kucing kemana
saja.
“Augh...aku
ingat kamu belum makan ya anakku?” kata si Kera sambil membawa setandan pisang.
Lalu, satu per satu pisang dibuka dan dimasukkan ke mulut si kucing. Si kucing terkejut.
Ia enggan disuruh makan pisang sebab ia
tidak menyukainya. Ia berniat berlari dari rangkulan si kera namun tidak
bisa.
Akhirnya si
kucing mencoba bersabar. Mula-mula ia mau saja diberi sepotong pisang. Namun,
setiap potongan pisang telah masuk ke dalam mulutnya lalu segera dibuang ketika si kera lengah. Hal ini ia lakukan berkali-kali
sampai pisang yang ketiga. Namun, kesabarannya
habis ketika menginjak pisang keempat. Si kucing merasa capek dan bosan selalu membuang
pisang dari mulutnya. Karena tidak tahan makan pisang maka spontan ia berteriak
: “Ngeooong....ngeooong...ngeooongg”
Betapa terkejutnya si kera. Ternyata hewan yang digendong bukanlah anaknya melainkan seekor kucing. Karena terkejut ia melemparkan si kucing sejauh-jauhnya sambil menangis tersedu2.
Betapa terkejutnya si kera. Ternyata hewan yang digendong bukanlah anaknya melainkan seekor kucing. Karena terkejut ia melemparkan si kucing sejauh-jauhnya sambil menangis tersedu2.
“Huuhuhuhuhuhuhu...ternyata
anakku benar-benar hilang,” kata si kera sambil menangis sesenggukan.
Si kucing
merasa iba mendengar kesedihan si kera. Kemudian ia mencoba mendekatinya
dan menghibur si kera agar tidak bersedih. Si kucing berjanji akan mengerahkan
teman-temannya untuk mencari anak si kera yang hilang.
“Terima
kasih kamu masih mau menolong mencari anakku yang hilang, semoga kebaikan
kalian dibalas yang setimpal oleh Allah swt,” kata si kera sambil merangkul
tubuh si kucing sebagai ucapan terima kasih.
Selesai..............................................................................................................................................
terima kasih...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar