Kamis, 16 Oktober 2014

kisah putri dan pangeran kodok

Hai teman teman semua kembali admin dongeng sebelum tidur akan menceritakan sebuah dongeng kali ini mengenai sebuah kisah putri dan pangeran kodok seperti biasa dalam cerita ini sedikit di modifikasi ala admin agar tidak membosankan dan bisa sedikit menghibur sobat-sobat semua.

Disebuah kerajaan hiduplah seorang raja yang sangat bijak dan raja tersebut memiliki seorang putri yang sangat cantik jelita, melong-melong, kimplah-kimplah berkulit putih bersih dan mulus ibaratnya jika sang putri minum kopi maka warna hitam kopi itu akan terlihat ngalir dari tenggorokanya yang putih itu . Di dekat istana terdapat sebuah pohon yang sangat besar dan berdaun rimbun dan di dekat pohon itu ada sebuah sumur yang berair jernih ketika cuaca sedang panas putri raja sering duduk di bawah pohon di tepi sumur yang dingin sambil memainkan bola yang terbuat dari emas yang di lemparkanya keatas dan di tangkapnya kembali sebagai hiburan untuk melewatkan waktu yang terasa panjang dan membosankan.

Suatu ketika saat sang putri sedang asyik bermain dengan bola emas kesanganya itu saat sang putri melemparkan bola itu keatas saat ia bersiap untuk menangkap bola emas itu tiba-tiba kakinya terpeleset dan terjatuh  dan bola itu jatuh tepat mengenai jidat sang putri ( membentur sesuatu)  seketika itu juga bola menggelinding jatuh masuk kedalam sumur yang cukup dalam.

Sang putri bangun sambil memegangi jidatnya yang sedikit biru karena kejatuhan bola emas dan berjalan sempoyongan menuju bibir sumur.
"Aduuuuuuh siapa si yang habis buang hajat di sini"

Sang putri hanya bisa memandangi bola emasnya yang sudah berada di dalam sumur tanpa bisa berbuat apa - apa sang putripun sedih dan mulai menagis dan terus menagis karena tanpa bola emas kesayanganya itu tidak ada lagi yang bisa menghiburnya lagi.

Di tengah tangisanya itu tiba-tiba ia mendengar suara yang berkata kepadanya.
"Apa yang membuat kamu begitu sedih, Putri?
Sang putri pun celingukan mencari dari mana sura itu berasal tetapi tidak seorangpun yang terlihat dan hanya seekor kodok beruk

"Weiiiiiiiit jabang bayi kamukah yang berbicara tadi?" kata sang putri,

"Betul putri hambalah yang berbicara" jawab sang kodok

"Aku menangis karena bola emasku 24 karat 20 gram jatuh kedalam sumur mana emas sekarang lagi mahal lagi dok"

"We ke ke ke perrrrrrrefeeeek tenang jangan kuatir dan jangan menagis sang putri," jawab sang kodok, "Aku bisa menolongmu everiting is oke,

"Benarkah itu?" jawab sang putri,

"Tetapi apa yang bisa kamu berikan kepadaku jika aku bisa mengambil bola emas itu?"

"Wah...... ahkir jaman kodok aja matre nih" kata hati sang putri, " baiklah apapun yang kamu mau akan aku berikan pakaian, emas permata dan perhiasan atau kamu mau mahkota emas yang aku pakai ini sok atuh ambil maneh teh matre pisan eiii"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar