hari itu, terjadi pertengkaran di gudang penyimpanan bahan pembuat
Hamburger. Si daging sedang membentak-bentak si selada keriting. Si
daging merasa kedudukannya sebagai bagian hamburger yang terlezat
diambil alih oleh si selada keriting. Dulu, setiap penikmat hamburger
senantiasa mengagumi kelezatan si daging, namun akhir-akhir ini penikmat
hamburger beralih memuji kesegaran si selada keriting.
Tiba-tiba Si daging mengibaskan tubuh si selada keriting :
Plak! . Tubuh si selada keriting sempoyongan nyaris jatuh. Namun si saus
tomat dan si kentang secepatnya meraih tubuh si selada keriting agar
tidak jatuh.
"Hei, memangnya aku salah apa, daging?" tanya si selada keriting.
Namun si daging pura-pura tidak mendengar teguran si selada
keriting. Ia cuek sambil berusaha meraih tubuh si selada keriting untuk
melemparkannya lagi. Tetapi, kali ini si selada keriting segera
menghindar.
"Hei, ada apa ini? Kenapa kamu berkali-kali ingin menjatuhkan aku?" bentak si selada keriting.
"Kamu ini bagai Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu !" teriak si daging.
"Lho..lho..lho...aku semakin tidak tahu arah pembicaraanmu, kawan !"
"Iya...memangnya ada apa denganmu, daging?" tanya si tomat dan si kentang.
"Kalian berdua diam saja! Kalian tidak ada urusannya dengan masalah ini!" bentak si daging agak angkuh.
"Wuah...tidak bisa...kita selama ini berteman, nah kalau ada
teman yang mendapat perlakuan tidak adil maka kami wajib membelanya."
"Memang kalian ini dari kampung. Dari desa. Kalian ini bisanya
merebut kedudukan teman saja. Tingkah kalian kampungan! Bisanya cuma
main keroyokan !" kata si daging.
Si selada keriting, si tomat dan si kentang makin bingung
mendengar arah pembicaraan si daging. Apa hubungannya tempat asal mereka
dengan sikap marah-marah si daging.
"Kalau ada masalah sebaiknya kita bicarakan bersama, kawan, biar
tidak ada salah pengertian diantara kita. Bukankah kita selama ini teman
seperjuangan." kata si selada keriting.
"Benar itu...aku setuju dengan ucapan si selada keriting."
Namun, si daging semakin naik pitam mendengar kata-kata si selada
keriting. Dia semakin kalap sambil melompat ingin meraih tubuh si
selada keriting. Akan tetapi, si tomat dan si kentang berusaha
melindungi tubuh si selada keriting. Lalu, secepat kilat mereka meraih
tubuh si daging untuk dilemparkan sejauh-jauhnya. Si daging tidak bisa
membela diri. Tubuhnya terpelanting dan berguling-gulingan di atas
tanah.
Bug..bug..bug..bug..bug....
"Aduuuhhh...tolong...tubuhku sakit...tolong..tolong...kalian memang preman kampung...bisanya cuma main keroyok saja !!"
"Hahahahahahahaha....." si roti yang sejak tadi mendengarkan
pertengkaran mereka tidak bisa menahan tawa melihat si daging jatuh
berguling-guling.
"Lucu....hahahahahaha....lucu....lucu..."
"Sialan...apanya yang lucu. pak roti? Ada teman jatuh nggak mau
menolong...eeee... malah tertawa terbahak-bahak!" teriak si daging.
"Lha... memang kalian ini lucu...sesama teman seperjuangan kok
malah bertengkar tanpa alasan yang jelas. Si daging merasa kedudukannya
jatuh...merasa harga dirinya direndahkan...merasa harga dirinya runtuh
karena kedatangan si selada keriting. Sementara si selada keriting tidak
merasa mengambil alih kedudukannya. Dia merasa tidak merendahkan
kedudukan si daging. Nah..ini khan aneh...ini khan lucu... sampai
menimbulkan keributan?"
"Tapi penikmat hamburger sekarang lebih suka makan selada
keriting daripada makan daging. Mereka lebih suka menghabiskan selada
keriting daripada menghabiskan daging. Aku sedih. Itu kan namanya
menjatuhkan kedudukanku selama ini," kata si daging.
"Hahahahaha... kamu ini lucu, kawan. Jangan bersikap tolol
seperti itu. Kamu harusnya banyak membaca buku kesehatan agar tahu
penyebabnya mengapa para penikmat hamburger sekarang lebih menyukai
selada keriting daripada daging. Perlu kamu tahu, bahwa mereka
sebenarnya takut kolesterolnya meningkat karena keseringan makan daging.
Dengan makan sayur-sayuran seperti selada keriting, tomat, bawang
bombay juga kentang maka sedikit mengurangi naiknya kadar kolesterol
jahat mereka."
Si daging, si saus tomat, si bawang bombay, si selada keriting
hanya terdiam mendengarkan penjelsan Pak roti yang panjang lebar.
Akhirnya mereka menyadari kesalah pahaman di antara mereka yang
menyebabkan timbulnya perkelahian.
"Jadi, para penikmat hamburger itu takut kolesterol jahatnya
naik ya? Oooo...kirain kenapa mereka tidak suka makan daging lagi," kata
si daging penuh penyesalan. "Ternyata mereka mengurangi makan daging
karena takut badannya sakit"
"Naaah kamu akhirnya mengerti khan?" kata si selada keriting.
"Iya...ternyata semua ini hanya salah paham saja, kawan," kata
si daging. "Kalau begitu aku minta maaf ya atas tingkahku yang ceroboh
tadi."
"Hahahahaha lupakan saja kejadian tadi, kawan. Bukankah kita
hidup ini untuk saling melengkapi. Tidak ada makhluk yang merasa lebih
istimewa dibandingkan dengan makhluk yang lain. Semua makhluk mempunyai
kedudukan yang sama. Masing-masing diberi kelebihan yang berbeda.
Bukankah dengan adanya si roti, si tomat, si daging, si kentang, si
bawang bombay, si selada keriting dan si saus akhirnya menjadi bentuk
makanan yang digemari masyarakat dan diberi nama Hamburger. Coba
bayangkan kalau si tomat atau si selada keriting tidak ada, maka
makanan ini bukan disebut hamburger lagi. Bisa-bisa dinamakan HAMBARGER.
Jadi kalau kita bersatu akhirnya menjadi makanan hamburger yang enak
rasanya."
"Oke..oke..oke...aku setuju...kita harus bersatu...kita harus kompak lagi... agar kita tidak disebut HAMBARGER"
"Setuju....setuju....setuju....", kata mereka bersahut-sahutan sambil berangkulan satu dengan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar