di balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata
"Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak
seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di
pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut
dengan sombongnya.
Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan
yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan
diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur
hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.
"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si
semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang
kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara
tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang
terbang diatas lumpur hidup tadi.
"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu itu
kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta
bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya.
"Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong
sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah
tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat
serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang
ada di hutan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar